The Professor and the Madman
Penulis: Simon Winchester
Penerbit: Serambi
Terbit: Januari, 2007
Tebal: 342 hlm
File: exe (2.706 kb)
Kisah luar biasa tentang Oxford English Dictionary—kamus paling otoritatif yang menjadi acuan para hakim, pembuat undang-undang, cendekiawan, filsuf, pengarang;tentang ketua tim penyusunnya—orang yang tidak pernah rampung sekolah SD karena melarat tetapi belajar sendiri sampai bisa segala macam bahasa dan lihai menghitung lintasan peredaran bintang-bintang;tentang genius yang menjadi pembantu utamanya dalam kerja sama unik tanpa saling mengenal sampai belasan tahun, karena ternyata dia penghuni penjara rumah sakit jiwa yang dijatuhi hukuman seumur hidup karena membunuh dalam keadaan gila;tentang pergulatan tim penyusun melawan para bangsawan dan ahli bahasa yang bersikap seperti pemilik tunggal dan polisi Bahasa Inggris.
Winchester juga menyajikan wawasan menarik bagi kita untuk mengkritisi politik Bahasa Indonesia—EYD dan “Bahasa yang Baik dan Benar”—yang cenderung mengabaikan bahwa bahasa adalah milik masyarakat luas dan dikembangkan oleh masyarakat luas, bukan oleh polisi-polisi bahasa.
Penulis: Simon Winchester
Penerbit: Serambi
Terbit: Januari, 2007
Tebal: 342 hlm
File: exe (2.706 kb)
Kisah luar biasa tentang Oxford English Dictionary—kamus paling otoritatif yang menjadi acuan para hakim, pembuat undang-undang, cendekiawan, filsuf, pengarang;tentang ketua tim penyusunnya—orang yang tidak pernah rampung sekolah SD karena melarat tetapi belajar sendiri sampai bisa segala macam bahasa dan lihai menghitung lintasan peredaran bintang-bintang;tentang genius yang menjadi pembantu utamanya dalam kerja sama unik tanpa saling mengenal sampai belasan tahun, karena ternyata dia penghuni penjara rumah sakit jiwa yang dijatuhi hukuman seumur hidup karena membunuh dalam keadaan gila;tentang pergulatan tim penyusun melawan para bangsawan dan ahli bahasa yang bersikap seperti pemilik tunggal dan polisi Bahasa Inggris.
Winchester juga menyajikan wawasan menarik bagi kita untuk mengkritisi politik Bahasa Indonesia—EYD dan “Bahasa yang Baik dan Benar”—yang cenderung mengabaikan bahwa bahasa adalah milik masyarakat luas dan dikembangkan oleh masyarakat luas, bukan oleh polisi-polisi bahasa.
No comments:
Post a Comment